Minggu, 21 November 2010

menyantap kwetiau di bintaro

Buat penggila kwetiau, wajb mampir ke restaurant spesialis kwetiau Pontianak ini. Mau kwetiau goreng, kuah, bun, yam, atau siram. Semaunya ada. Diracik ‘hot from wajan’ dan disajikan panas mengepul. Tinggal disuap dengan sambal rawit kacang atau acar rawit. Slruppp nyam-nyam.. kenyal lembut uenaak!

Di banyak wilayah di Jakarta, kwetaiu Pontianak tidak banyak dijajkan. Yang paling banyak justru kwetiau Medan. Di kawasan Mangga Besar banyak warung makan menawarkan menu ini. Karena itulah saya jadi penasaran ingin mencicipi kembali kelezatan kwetiau Pontianak.

Begitu melihat banner kuning ‘Kwetiau Sapi & Seafood’ di sebuah ruko dekat pintu tol BSD kearah Bintaro saya pun memutuskan untuk mampir. Benar saja, ‘open kitchen’ yang ada di luar menjadi ciri khas restoran khas Pontianak ini. Aroma wangi bawangpun langsung tercium menguar di udara.

Menu yang ditawarkan tidak banyak. Tinggal pilih saja mau kwetiau, bihun atau mi yang akan dimasak dengan cara digoreng, kuah, bun, siram atau yam. Selain itu ada juga nasi goreng, ca sawi, sup sapi, ca tauge, bakso gepeng atau bakso ikan kuah.

Pilihan saya jatuh pada Kwetiau Bun Kepiting dan Kwetiau Siram Sapi. Kwetiau Bun adalah kwetiau yang digoreng dengan sedikit kuah yang ‘nyemek-nyemek’ , kwetiau siram – kwetiau disiram kuah kanji yang kental. Sedangkan kwetaiau Yam,kwetiau diberi kuah yang rasanya asam.

Disajikan di atas piring sedang berwarna hijau, porsinya sedang. Di atasnya terlihat 4-5 cingkong kepiting rebus yang sudah dikupas, bakso ikan munngil, tauge, sawi hijau dan serabut telur yang menyelimuti kwetiau. Aroma wangi telur dan bawang langsung menyergap hidung.

Rasa kwetiaunya gurih tanpa jejak manis sama sekali. Dominan rasa kecap asin dan warnanya pucat tidak kecokelatan. Saat dikunyah terasa tekstur kwetiau yang lembut gurih dan lembut. Telur kocok yang diaduk dan dimatangkan cepat meninggalkan serabut-serabut halus yang menyelimuti kwetiau.

Yang menarik justru irisn kecil panjang mirip tahu goreng, yang tak lain adalah fish cake. Rasanya gurih kenyal mirip bakso ikan. Irisan ‘fish cake’ yang cukup banyak ini membuat kwetiau jadi enak. Apalagi saat diaduk dengan sambal rawit kacang yang kental kecokelatan dan acar rawit hijau yang renyah pedas. Slruuup… mulus gurih!

Kwetiau siram sapi khas Pontianak memang agak berbeda dengan kwetiau gaya Medan yang hampir selalu memakai irisan lapchiong (sosis babi). Kwetiau Pontianak yang diracik oleh orang Tio Ciu justru memkai irisan daging sapi rebus berikut jeroannya, kikil dan babat. Jangan khawatir semuanya empuk, lembut dan gurih.

Kwetiau yang sudah dimasak dengan telur dan bumbu kemudian disiram kuah kental berisi irisan daging sapi dan jeroannya berikut potongan sawi hijau. Kuah kental yang disebabkan pemakaian larutan tepung kanji ini menutupi seluruh kwetiau, warnanya pun tidak kecokelatan tetapi bening pucat.

Serabut telur pun menyelimuti kwetiau dan kuah kentalnya makinlama makin encer saat diaduk dengan kwetiau. Slruuup… gurih kenyal dengan aroma kecap asin yang kuat. Tidak ada jejak rasa manis, seluruhnya dominan gurih dan aroma bawang putih yang kuat. Daging sapinya, babat pun terasa empuk, lembut di lidah.

Sebagai pelengkap santapan kwetiau ini, kerupuk belida khas Pontianak jadi pasangan yang pas. Kerupuk ini bukan hanya renyah gurih tetapi merica utuh yang dimemarkan dan tersebar di seluruh kerupuk memberi kejutan pedas yang segar! Huah.. huah.. gurih pedas!

Peredam rasa pedas dan balutan gurih di lidah tentu saja es kacang hijau khas Pontianak, atau es lidah buaya dan yang suka asam, ada es jeruk kitna yang asam, wangi segar. Hmm.. rasanya lain kali kalau mampir ke rumah makan Pontianak ini, tak hanya bakso gepeng tapi kwetiau dengan rasa asli Pontianak ini bisa jadi andalan! Harga kwetiau siram sapi Rp. 18.000,00. kwetiau bun kepiting Rp. 23.000,00 dan es Kacang hijau Rp.8.000,00 dan es jeruk Rp. 5.000,00. Mau coba?
Sumber: detik.com
Lihat Juga:
Cafe

Tidak ada komentar:

Posting Komentar