Tampilkan postingan dengan label cafe. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label cafe. Tampilkan semua postingan

Kamis, 02 Desember 2010

masakan cina all you can eat

KOMPAS.com - Saat sedang ulang tahun dan ingin mentraktir teman-teman atau keluarga, paling aman mengajak mereka bersantap di restoran yang menyediakan paket buffet, atau "All You Can Eat". Paket ini menyajikan berbagai macam hidangan, lokal maupun internasional, sehingga bisa memenuhi selera siapa saja. Restoran dengan menu seperti ini memungkinkan kita untuk makan sepuasnya, sehingga kita pun lebih leluasa menghabiskan waktu untuk menikmati hidangan dan ngobrol.

Ada beberapa restoran yang memang dikenal dengan paket buffet-nya, seperti American Grill, Pronto, atau Hanamasa (masing-masing dengan hidangan khas Amerika, Italia, dan Jepang). Beberapa restoran hanya menyajikan menu khusus untuk buffet-nya, seperti The Duck King dengan menu steamboat, dan Oriental Cafe di Hotel Redtop untuk menu dimsum.

Restaurant yang terletak di hotel, seperti Peacock di Hotel Sultan atau Cafe Bogor di Hotel Borobudur, juga tak kalah legendaris. Cafe Bogor amat dikenal dengan sajian sop buntutnya yang lekker, sedangkan Peacock menjadi tempat pertemuan bisnis ataupun untuk santai bersama keluarga dan teman-teman. Restoran lain yang sedang jadi rising star antara lain Central Park di Hotel Manhattan, yang terkenal dengan lasagna-nya yang superduper yummy!

Anda penggemar makanan Indonesia? Jangan khawatir, ada kok restoran buffet yang khusus menyediakan hidangan Indonesia, yaitu The Buffet.

Berbagai rumah makan "all you can eat" ini biasanya menetapkan harga dasar, belum termasuk pajak. Oleh karena itu, pada bagian akhir harganya biasanya dicantumkan kode ++. Harga tersebut pada sebagian besar paket buffet juga belum termasuk minuman. Paling aman sih, Anda menanyakan lebih dulu apakah harga sudah termasuk minuman. Atau, pilih saja kafe yang menetapkan harga nett.

Karena konsep dari paket buffet adalah makan sepuasnya, sebaiknya Anda kosongkan perut dahulu sebelum bersantap di sini. Saat melihat hamparan makanan di atas meja, jangan langsung lapar mata. Bisa-bisa pada piring kedua Anda sudah tak sanggup menghabiskan.

Trik untuk dapat mencoba semua menu adalah dengan mengambil menu yang Anda inginkan sedikit-sedikit saja. Bila perlu, tak usah mengambil nasi, agar perut tak cepat kenyang.

Berikut adalah beberapa rumah makan yang menyediakan paket "all you can eat", dengan harga paket terbarunya. Silakan sharing di bawah bila Anda menemukan restoran lain dengan menu yang asyik, dan harga yang terjangkau.

* American Grill, pukul 11.00 -16.00 Rp 46.900++, Rp 49.900++ (dinner)
* The Buffet, Rp 91.500 nett
* Caza Suki, Rp 106.000 nett
* Central Park di Hotel Manhattan Casablanca, Rp 118.000++
* Cafe One, The Parklane Hotel, Breakfast buffet Rp 145.000++, lunch buffet Rp 155.000++, dinner buffet Rp 165.000++ (Minggu hanya breakfast dan dinner)
* Cafe Bogor Hotel Borobudur, Rp158.000++, hari Rabu Rp 168.000++, Sabtu Rp 178.000++
* The Duck King (Steamboat), Rp 148.000++
* Gang Gang Sullai (Mangga Dua Square dan La Piazza Kelapa Gading), Rp 75.000++
* Hanamasa, Rp 79.500++ (tanpa minum), Rp 88.500++ (makan-minum sepuasnya)
* Hartz Chicken Buffet, Rp 60.000 nett
* Kafe Pinang, Hotel Kristal Rp 150.000++ (Senin-Jumat)
* Oriental Cafe Hotel Redtop Pecenongan, buffet dimsum Rp 76.800++ (hari Minggu dan setiap tanggal merah)
* Paregu, Senin-Jumat Rp 85.000++, Sabtu-Minggu Rp 95.000++
* Peacock di Hotel Sultan, Rp 205.000 nett (dinner)
* Pelangi Cafe, Hotel Ambhara, Rp 155.000++ (Senin-Jumat)
* Pronto All You Can Eat Restaurant, Rp 76.450 nett
* SATOO di Hotel Shangrila, lunch (Senin-Sabtu) Rp 205.000 nett, (Minggu) Rp 249.000 nett. Dinner (Senin-Kamis) Rp 229.000 nett, (Jumat-Minggu) Rp 249.000 nett
* Samudera Suki Seafood Restaurant, Senin-Jumat Rp 103.000 nett/ dewasa, Rp 81.000 nett/ anak. Sabtu-Minggu dan tanggal merah Rp 115.000 nett/ dewasa, Rp 93.000 nett/ anak
* Viola Cafe, Grand Flora Hotel, minimum 10 orang, Rp 85.000++/ orang (lunch)
sumber: Kompas.com

Selasa, 30 November 2010

Ikan Restaurant & Bar di Bali yang eksotik

Bali - Nama restoran ini sering disebut-sebut karena pernah disinggahi Gayus untuk makan malam. Ada sederetan menu serba super yang menjadi andalan. Dari sajian 'cingklak' yang lengkap, menu nasi superfood yang serba sehat hingga cheesecake yang membelai lidah. Semilir angin lautpun melengkapi kenikmati bersantap!

Di siang yang terik saya menyempatkan diri mampir ke Ikan Restaurant & Bar yang berlokasi di hotel Westin Resort Nusa Dua Bali. Dari kejauhan sudah terendus suara deburan ombak, aroma air laut dan tiupan lembut anginnya. Resto yang berinterior serba kayu ini menghadap ke pantai berpasir putih.

Ada area makan di bagian atas, ada juga yang terletak di pinggiran dekat pantai. Juntaian lampu-lampu hias yang direntang bakal membuat suasana malam makin indah. Kalau tak ingin buru-buru makan bisa saja duduk di kursi berkanopi putih alias orbit yang menghadap pantai. Aneka minuman segarpun bisa dipesan dari bar yang ada di resto ini.

Karena siang udara lumayan panas maka area tengah yang teduh menjadi pilihan kami. Hmm... sudah mulai bosan dengan sajian seafood mulailah saya mencari pilihan makanan lain. Wah, ternyata makanan bertema 'superfood' (bertanda daun hijau) menjadi andalan restoran ini. Makanan yang mengandung bahan-bahan alami yang sehat dan kaya manfaat untuk tubuh.

Jadilah menu sehat menjadi pilihan kami. Diawali dengan seduhan White Tea yang disajikan dengan es dan Tie Guan Yien, teh oolong Cina yang berasal dari kawasan Fujian. Teh oolong yang satu ini cukup populer dan digemari banyak orang karena aromanya yang wangi menyegarkan.

Sebagai pembuka, Cingklak, aneka sajian pembuka disajikan dalam wadah kayu panjang seperti wadah congklak. Wouw... bukan hanya unik wadahnya tetapi isinya sangat komplet. Ada lumpia, udang goreng tepung,perkedel jagung, satai ayam, satai lilit, daging goreng berikut saus kacang dan saus asam manis dan kecap.

Mencicipi hidangan pembuka yang renyah gurih ini memang harus perlahan-lahan. Tentu saja sambil menikmati deburan ombak dan sepoi angin laut. Lumpianya gurih renyah, udang goreng yang besar berlapis tepung crunchy pun mantap Makin enak dicocol dengan sambal kacang yang gurih-gurih pedas!

Nasi Campur Superfood, merupakan salah satu andalan resto ini. Racikan nasi komplet dengan bahan yang segar dan sehat. Nasi kuning berbentuk kerucut dikelilingi aneka lauk dan disajikan di atas baki besar. Lauknya satai udang dan salmon, tumis brokoli scallop, tahu goreng dengan saus asam manis, plus sambal matah.

Pilihan lauk yang memakai bahan bernutrisi prima seperti salmon, brokoli, tofu dan bumbu yang tak berlimpah membuat rasa alami makanan terasa sangat kuat. Wangi gurih nasi kuning beradu dengan salmon dan brokoli yang krenyes segar, Benar-benar sajian yang komplet nutrisi dan mengenyangkan.

O ya, sebagai pelengkap juga disajikan dinner rolls berupa roti wortel dan roti biji bunga matahari. Wortel yang legit membuat rasa roti makin gurih enak. Roti berbaur biji bunga matahari juga keras renyah gurih. Roti yang hangat ini makin enak setelah dioles mentega tawar yang wangi gurih!

Pilihan menu sehat lain yang kami cicipi, Salmon Ciabatta Sandwich. Sandwich ini memakai roti ciabatta, roti tawar Italia yang pipih lebar agak oval. Roti ini dipanggang dan diberi isian yang sehat pula. Irisan fillet salmon yang dipanggang dengan selipan avocado relish dan caramelized onion.

Krenyes gurih roti ciabatta berkolaborasi dengan salmon yang renyah, bawang bombay yang kecokelatan wangi plus daun arugula yang pahit-pahit segar. Bukan hanya menyehatkan, tapi sandwich yang satu ini juga menggoyang lidah! Hirupan teh Tie Guan Yien yang hangat dan harum membuat santapan ini makin sempurna.

Rupanya setelah berjalan-jalan di seputar pantai, kami merasa perlu menutup makan siang dengan dessert istimewa. Setelah mencoba menghindari es krim, pilihan kami justru jatuh pada Berry Berry. Yang satu ini berupa Forest Berry White Chocolate Cheesecake.

O la la... cheesecake cokelat putih dihiasi serutan cokelat plus saus berry dan potongan buah segar. Jangan ditanya lagi, rasa lembut manis gurih cheesecake berkolaborasi dengan saus berry yang asam segar. Sungguh sebuah penutup yang cantik di siang terik!
sumber: detikfood
lihat juga:
Cafe

Senin, 29 November 2010

extreme dengan menaruh restoran diatas pohon

Untuk dapat menarik pengunjung untuk makan ke restoran, biasanya pihak restaurant mengubah gaya restoranya menjadi lebih unik dan aneh, banyak cara yang dilakukan untuk mengubah restoran menjadi sesuatu yang unik. seperti menambah suasana pedesaan pada restoran, menambahkan karaoke, menyediakan makanan extreme, dan masih banyak lagi.

Dan percaya ga percaya, ternyata ada seorang pemilik restoran yang membangun restoranya di atas pohon. loh? kok bisa? ya, tentu saja bisa. Restoran ini ada di Okinawa jepang, restoran ini berdiri di atas pohon Gajamaru dengan ketinggian 20 kaki. Restoran ini sangat ramai, karna selain konsepnya yang unik dan kreatif, restoran ini hanya berjarak beberapa kilometer dari bandara okinawa, sehingga banyak turis yang menyempatkan diri untuk makan di restoran ini.

Di Restoran/ cafe ini kalian bisa memesan beraneka jenis makanan asia seperti makanan jepang, korea, China, india, dan asia tenggara. Dan perlu diketahui, ternyata pohon yang dijadikan penumpu retoran ini adalah pohon asli lho. Pohon ini memang sangat besar dan kuat, sehingga sanggup untuk menahan beban bangunan restoran ini.

Untuk dapat makan di restoran ini, para pengunjung harus naik ke atas pohon melalui tangga yang dibuat dengan bentuk spiral. dan kalo kalian berada di teras restoran ini, kalian akan dapat menikmati pemandangan laut okinawa yang indah...

Gimana, berminat untuk makan di restoran ini...

Sumber: sekedartahu

Minggu, 28 November 2010

Nasi Uduk mas mikun di percetakan negara

Pernah mampir di Warung Nasi Uduk Mas Miskun di bilangan Jakarta Pusat? Atau barangkali pernah lihat atau dengar? Atau malah tidak pernah lihat, dengar apalagi mampir? Kalau jawaban untuk semua pertanyaan itu "Tidak pernah", ya tidak apa-apa.

Tapi baiklah! Nasi Uduk Mas Miskun tengah bermetamorfosa dari warung kaki lima ke restoran; naik kelas dari sektor informal ke formal. Beberapa warung Nasi Uduk Mas Miskun kini tidak lagi menempati badan jalan atau trotoar. Di Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat misalnya, Mas Miskun telah berbentuk restoran permanen. Di Jalan Percetakan Negara juga begitu, meski yang di kaki lima masih dipertahankan.


Haji Amir (45 tahun), sang empunya warung, telah mematenkan merek dagang Nasi Uduk Mas Miskun. Ia juga mulai membenahi cara pengelolaan warung serta sistem keuangan. Ini demi tertib manajemen, administrasi dan keuangan sehingga saat berhubungan dengan orang dari dinas pajak misalnya, tidak ada celah masalah. Soalnya, begitu menjadi sektor formal (legal), Mas Miskun harus bayar pajak. Ketika masih di badan jalan, karena dianggap usaha tidak legal, Haji Amir hanya perlu beri ’upeti’ secukupnya kepada petugas keluharan atau kecamatan, tidak ada pajak ini itu.

Nah uniknya, meski berupaya naik kelas, Mas Miskun tampak tidak ingin disebut kacang lupa kulit. Fakta bahwa Mas Miskun dulunya merupakan warung kaki lima tidak ingin dihapus begitu saja. Itu terbaca dari slogannya kini, yaitu: rasa restaurant, harga kaki lima. Harga semua menu makanan memang masih sama seperti ketika berada di badan jalan, rasa juga begitu. Lha, apanya yang rasa restoran?

"Haha...sekarang kan orang bisa duduk manis seperti di restoran umumnya. Adem, ada musik, pelayanan lebih baik, tidak lagi panas-panas seperti di kaki lima," kata Haji Amir. Ooo... lebih pada perubahan suasana rupanya.

Mas Miskun berawal dari sebuah gerobak dorong. Haji Amir dan istrinya, Aminah, merintis usaha itu sejak tahun 1989 di trotoar Jalan Kramat Raya, persisnya di depan Hotel The Acacia sekarang ini. Setelah gagal mencoba berbagai usaha lain, mereka bertekad berdagang nasi uduk dan ayam goreng.

Tak disangka, pengunjung membludak. Nasi uduk yang gurih, ayam goreng yang empuk dan garing, serta sambal goreng yang rasa pedasnya pas ternyata diminati orang.

Usaha itu berkembang. Pundi-pundi Amir pun gemerincing terisi rupiah. Dari gerobak dorong ia mendirikan warung tenda dan mempekerjaan seorang karyawan.

Tapi jangan bayangkan usaha itu selalu berjalan mulus. Sebagaimana umumnya nasib PKL (pedagang kaki lima) di Jakarta dan kota-kota besar lain di Indonesia, warung Mas Miskun digusur berkali-kali. "Sudah tidak kehitung, ada kali enam kali kami digusur," kata Amir tentang warung tenda yang di Jalan Kramat Raya. Ia bergeming. Jalan terus. Ia jadi tahu banyak cara untuk menghadapai aparat sehingga warungnya bertahan.

Tahun 2004 ia tidak bisa lagi mengelak. Pemerintah Kota Jakarta Pusat saat itu punya proyek pembangunan pedestrian senilai Rp 5 miliar di sepanjang Jalan Kramat Raya dan Salemba. Semua PKL, tanpa kecuali, digusur. Namun bagi Haji Amir, penggusuran itu justeru menjadi semacam a blessing in disguise. Dalam kebingungan, ia mendapat tawaran untuk menyewa lahan kosong di Jalan Kramat Raya, persis di belakang lokasi tendanya selama ini.

Mas Miskun tinggal mundur sejengkal dari jalan raya lalu menempati lahan privat. Warung pindah tetapi tidak kehilangan pelanggan. Elok nian. Seketika itu, Mas Miskun juga berubah wajah dari kaki lima menjadi sebuah restoran meski dengan meja dan tata ruang seadanya.

Dari Jalan Kramat Raya Mas Miskun mengepakkan sayap ke Jalan Percetakan Negara, Pintu Air (Pasar Baru), dan yang terbaru di Jalan Matraman, Jakarta Timur. Di Jakarta Utara Haji Amir sudah menyewa tempat di Kelapa Gading Trade Center namun belum dioperasikan.

Di Percetakan Negara, juga mulai dari kaki lima. Ia dekati petugas kelurahan dan kecematan. Semula lancar. Tetapi ancaman penggusuran akhirnya datang juga. Dalam kondisi terancam itu, ia lagi-lagi dapat tawaran untuk mengontrak tempat, persis di seberang lokasi warung tendanya. Saat ini di Percetakan ada dua Mas Miskun yang letaknya berseberangan. Satu di kaki lima. Satu lagi berbentuk restoran di lahan privat. Yang di kaki lima beroperasi dari pukul 17.00 sampai 04.00 pagi. Yang restoran berjualan dengan waktu lebih panjang, dari pukul 08.00 pagi sampai pukul 04.00 pagi hari berikutnya.

Menurut Haji Amir, usahanya "berkembang karena kepepet atau keterpaksaan". Keterpaksaan itu terjadi berulang. Dari gusuran ke gusuran. Belakangan kasus flu burung merebak. Akibat kasus flu burung, penjualan ayam goreng Mas Miskun anjlok hingga tinggal 40 persen per hari.

"Sebelum ada kasus flu burung, sehari kami bisa menjual 100 sampai 150 ekor ayam. Begitu flu burung muncul, kami pernah hanya menjual 40 ekor ayam sehari," kata Amir.

"Saya kemudian berpikir," lanjutnya "untuk membuat variasi menu." Ia tidak ingin terpaku pada ayam goreng semata. Beberapa saat kemudian muncullah beragam menu baru yang berbasis ikan. Ada sop ikan, ikan bakar, ikan goreng sampai ikan dipepes. Lalu ada sayur asem, soto garang ceker, aneka lalapan dan sambal. Kalau semula hanya mengandalkan sambal goreng, sekarang ada sambal tomat, sambal kecap, sambal kacang, bahkan sambal mangga yang rasanya asam-kecut.

Begitulah Mas Miskun Berkembang. Sekarang, Mas Miskun ada di lima lokasi di Jakarta. Empat dalam bentuk restoran, satu masih berbentuk warung kaki lima. Tahun depan Haji Amir berencana buka dua sampai tiga cabang baru. Dari satu orang karyawan pada tahun 1990, sekarang Haji Amir punya 75 orang pekerja.

Omsetnya? "Sebuah majalah menyebut omset saya Rp Rp 300 juta per bulan," katanya. Benar begitu? Haji Amir tidak membantah ataupun membenarkan. "Hitungan mereka begitu," katanya. Kalau angka itu benar, waouuw... bukan main!
sumber: kompas
Lihat Juga:
Cafe

Kamis, 25 November 2010

menikmati suasana di kiyadon sushi central park

Kiyadon Sushi, Central Park, hadir dengan tema restaurant 'Rain Forest' yang begitu eksotis di tengah kota. Jangan kaget melihat patung gajahnya yang berukuran dua meter saat memasuki 'gerbangnya' sambil diiringi kodok-kodok yang berjejer rapi. Bunga sakura dan rimbunnya pohon siap menaungi Anda sambil menikmati sushi dan sajian ala Jepang lainnya. Tak tanggung-tanggung, Kiyadon Sushi yang terletak di dalam mal ini memiliki kapastitas 364 orang dengan tiga ruang VIP dengan nuansa kayu, serta balutan tirai yang memberikan kesan hangat sekaligus romantis saat berada di dalamnya. Tidak hanya itu, Kiyadon juga memiliki ruang Tatami, non smoking dan smoking area. Namun, jika Anda ingin melihat langsung sang koki handal membuat hidangan nan lezat tersebut, duduk saja di Floating area. Di sini, tidak seperti restoran Jepang lain yang menggunakan conveyer belt, justru air lah yang dipilih sebagai 'roda' penggerak sajian sushi yang diletakkan di perahu-perahu mini untuk Anda pilih.

Meskipun Kiyadon sudah hadir di sejak 10 tahun yang lalu di Plaza Senayan, Mall Taman Anggrek, Senayan City, Grand Indonesia, juga Pacific Place, sang manager yang ramah menyebutkan pemiliknya ingin menghadirkan suasana yang belum dimiliki oleh restoran manapun di Jakarta. Istimewanya lagi, semua bumbu pelengkap yang digunakan hasil buatan sang koki. Untuk menunya sendiri, sushi roll favorit di sini adalah D.I.G dan Tom and Jerry. Kami mendapat kesempatan untuk mencicipi D.I.G., yang berisi Kani, timun Jepang, ikan Salmon, ayam, dan Tobiko tentunya. Ikan Salmonnya yang segar terasa manis di lidah. Sedangkan untuk menu udon coba saja Nabeyaki Udon. Tampilannya yang begitu colorful membuat Anda ingin segera mencicipi kenikmatannya. Bukan cuma jago dengan menu otentik, Kiyadon juga memiliki berbagai varian Japanese Pasta dengan memadukan rasa Itali ke dalamnya. Coba saja Asari Tobiko Spaghetti, yaitu campuran kerang Asari dan Tobik yang disajikan sedikit basah dengan sauce ala Kiyadon. Jadi tunggu apa lagi? Segera kunjungi restoran ala hutan ini.
Sumber: areamagz
Lihat juga:
Cafe

Selasa, 23 November 2010

makan siang dirumah dengan D'Cost delivery

Jakarta - Ingin makan siang ala restoran namun dengan harga yang bersahabat? Tidak perlu keluar kantor dan bermacet-macet di jalanan kini Anda sudah bisa menikmati sajian lezat dengan pilihan yang beragam. Bagaimana bisa? Simak infonya berikut ini.

Jalanan Jakarta yang tidak 'bersahabat' kadang membuat Anda malas untuk makan siang di luar kantor. Padahal menu yang ada di kantin kantor itu-itu saja. Kini ada sebuah kabar gembira untuk Anda, pasalnya D'Cost - resto seafod - yang sudah cukup dikenal sejak beberapa tahun terakhir ini mulai melebarkan sayapnya.

Dengan cara membuat sebuah layanan terbaru, yaitu D'Cost Delivery Service. Layanan ini di-launching pertama kalinya pada tanggal 10 Oktober 2010 silam, dan baru melayani area Jabodetabek. Jenis menu yang ditawarkan cukup banyak, ada sekitar 9 jenis paket yang berbeda.

Ada paket Silver, Gold, dan Platinum yang harganya cukup 'ramah' dikantong. Untuk paket Silver, harga yang ditawarkan hanya Rp 17.000 saja dengan tiga jenis pilihan lauk pendamping yang berbeda-beda. Untuk paket Gold, harga yang ditawarkan adalah Rp 22.000, dan Rp 27.000 untuk paket Platinum.

Pilihan lauknya antara lain, ikan goreng fillet, ayam fillet goreng, udang goreng tepung, udang tiga rasa, udang mayones, sapi lada hitam, dan ayam fillet asam manis. Kesemua paket ini dilengkapi juga dengan setup sayuran, buah, dan juga air mineral.

D'Cost Delivery ini bebas biaya antar, dan tidak ada minimun harga pemesanan. Namun, pesanan di bawah 5 akan dikenakan ongkos kirim sebesar Rp 8.000. Nah, daripada pusing karena terjebak macet saat jam makan siang tak ada salahnya mencoba layanan terbaru dari D'Cost Restaurant ini.
sumber: detikfood
Lihat Juga:
cafe

Senin, 22 November 2010

sup buntut yang ekspansi ke hotel

BUNTUT sapi tidak nikmat diolah menjadi sup saja. Buntut sapi ternyata bisa dimasak menjadi aneka olahan yang sedap, seperti yang disajikan oleh Bogor Café.

Bagi para pencinta sup buntut, tentu nama Bogor Café Hotel Borobudur Jakarta tidaklah asing lagi. Maklum saja, kelezatan menu sup buntut di sini sudah sangat tersohor. Hadirnya menu sup buntut di hotel ini ternyata memiliki sejarah yang cukup panjang dan unik.

Assistant Public Relations Officer Hotel Borobudur Evi Rumondang mengatakan bahwa sejarah kepopuleran sup buntut di Hotel Borobudur berawal pada 1073. Saat itu seorang staf Restoran Hotel Borobudur melihat seorang menteri negara yang sangat terkenal pada masa itu, sedang menikmati makan siangnya di sebuah warung di sekitar Lapangan Banteng. Kemudian, staf tersebut bertanya kepada si pemilik warung apa menu yang menjadi langganan menteri tersebut. Si pemilik warung pun menjelaskan bahwa sang menteri adalah pelanggan tetapnya yang sangat menyukai sup buntut.

Karena penasaran, staf hotel Borobudur mencoba sup buntut itu. Di luar dugaan, ternyata sup buntut itu sangat enak. Akhirnya, staf tersebut mengajak pemilik warung untuk menjual sup buntut tersebut di Hotel Borobudur. Tentu saja sup buntut tersebut disempurnakan lagi rasanya. Sang menteri kemudian mendapatkan informasi bahwa sup buntut warung langganannya sudah pindah ke Hotel Borobudur. Sejak saat itu, beliau beserta stafnya datang ke Hotel Borobudur untuk menikmati sup kegemarannya itu. Nah, dari situlah sup buntut di Hotel Borobudur mulai tenar.

“Saking banyak peminatnya, Hotel Borobudur memborong semua buntut sapi yang ada di Jakarta, bahkan harus mengimpor dari luar negeri,” tutur Evi.

Saat itu setiap bulannya, hotel dapat menghabiskan sekitar 2.000 kg buntut. Sementara sekarang dibutuhkan 7.000 kg setiap bulannya, dan bisa meningkat pada hari libur atau hari raya. Sup buntut juga tidak hanya dijual di Bogor Cafe, tetapi juga di Singosari Poolside Restaurant, toko kue Borobudur Gourmet, dan saat ini hadir di lantai 5 Mal Pacific Place Jakarta sejak Juni 2010 bernama Sop Buntut Bogor Café.

Untuk melengkapi variasinya, kini Bogor Café juga membuat olahan lain berbahan buntut sapi. “Aneka hidangan yang disajikan di sini tidak hanya hidangan buntut, tetapi banyak hidangan pelengkap lainnya,” tutur Evi.

Selain sup buntut dengan kuahnya yang lezat, menu buntut yang bisa dicoba pun beragam, seperti buntut rica bakar, buntut penyet, atau menu lain seperti bogor mixed grill dan grilled beef rib in hoisin BBQ sauce.

Jika ditanya apa menu buntut terfavorit, ternyata semua aneka menu buntut dijagokan dengan rasa yang khas dari tiap menu yang berbeda. Seperti buntut bakar yang didominasi dengan rasa manis, sedangkan untuk pencinta rasa pedas sangat tepat sekali jika Anda memilih menu berlabel buntut penyet. Buntut penyet menyajikan buntut yang sudah dimasak dengan sambal pedas yang terbuat dari cabai merah.

“Menu yang ini favorit saya, rasa pedasnya bikin nagih,” tutur Ade Lidya, salah seorang pengunjung yang kerap bersantap siang di restoran ini.

Soal rasa jangan ditanya, rasa menu buntut yang ada di sini sama lezatnya dengan rasa buntut yang ada di hotel, karena semua menu buntut dimasak di Hotel Borobudur Jakarta, sehingga tentu saja rasa dan kualitas akan sama dengan yang ada di hotel.

“Agar rasa buntut tetap enak, cara pengolahannya pun sangat diperhatikan, seperti mendiamkan semalaman buntut yang telah dibumbui agar lebih meresap rasanya,” jelas Evi.

Di sini, semua menu pilihan buntut disajikan dengan kuah sup. Adapun porsi penyajian menu terbagi menjadi tiga macam porsi, yaitu porsi dengan harga mulai Rp58.000++ untuk porsi kecil, Rp78.000++ untuk porsi sedang, dan Rp98.000++ untuk porsi besar.

Selain menu berbahan dasar buntut, menu yang lain pun patut dicoba, misalnya seafood soup yang rasa kuahnya menyerupai tom yam. Menu seafood soup berisi aneka seafood, mulai kerang, cumi, udang, sampai ikan kakap dan salmon.

Untuk hidangan penutup, sup buntut Bogor Café menghidangkan Warm Chocolate Pudding. Dengan lelehan cokelat di dalam kue berbentuk mangkuk, menu penutup ini sangat disarankan untuk dicoba. Restoran yang berkapasitas 100 pengunjung ini buka pukul 11.00–22.00 WIB.
Sumber: Okezone

Minggu, 21 November 2010

menyantap kwetiau di bintaro

Buat penggila kwetiau, wajb mampir ke restaurant spesialis kwetiau Pontianak ini. Mau kwetiau goreng, kuah, bun, yam, atau siram. Semaunya ada. Diracik ‘hot from wajan’ dan disajikan panas mengepul. Tinggal disuap dengan sambal rawit kacang atau acar rawit. Slruppp nyam-nyam.. kenyal lembut uenaak!

Di banyak wilayah di Jakarta, kwetaiu Pontianak tidak banyak dijajkan. Yang paling banyak justru kwetiau Medan. Di kawasan Mangga Besar banyak warung makan menawarkan menu ini. Karena itulah saya jadi penasaran ingin mencicipi kembali kelezatan kwetiau Pontianak.

Begitu melihat banner kuning ‘Kwetiau Sapi & Seafood’ di sebuah ruko dekat pintu tol BSD kearah Bintaro saya pun memutuskan untuk mampir. Benar saja, ‘open kitchen’ yang ada di luar menjadi ciri khas restoran khas Pontianak ini. Aroma wangi bawangpun langsung tercium menguar di udara.

Menu yang ditawarkan tidak banyak. Tinggal pilih saja mau kwetiau, bihun atau mi yang akan dimasak dengan cara digoreng, kuah, bun, siram atau yam. Selain itu ada juga nasi goreng, ca sawi, sup sapi, ca tauge, bakso gepeng atau bakso ikan kuah.

Pilihan saya jatuh pada Kwetiau Bun Kepiting dan Kwetiau Siram Sapi. Kwetiau Bun adalah kwetiau yang digoreng dengan sedikit kuah yang ‘nyemek-nyemek’ , kwetiau siram – kwetiau disiram kuah kanji yang kental. Sedangkan kwetaiau Yam,kwetiau diberi kuah yang rasanya asam.

Disajikan di atas piring sedang berwarna hijau, porsinya sedang. Di atasnya terlihat 4-5 cingkong kepiting rebus yang sudah dikupas, bakso ikan munngil, tauge, sawi hijau dan serabut telur yang menyelimuti kwetiau. Aroma wangi telur dan bawang langsung menyergap hidung.

Rasa kwetiaunya gurih tanpa jejak manis sama sekali. Dominan rasa kecap asin dan warnanya pucat tidak kecokelatan. Saat dikunyah terasa tekstur kwetiau yang lembut gurih dan lembut. Telur kocok yang diaduk dan dimatangkan cepat meninggalkan serabut-serabut halus yang menyelimuti kwetiau.

Yang menarik justru irisn kecil panjang mirip tahu goreng, yang tak lain adalah fish cake. Rasanya gurih kenyal mirip bakso ikan. Irisan ‘fish cake’ yang cukup banyak ini membuat kwetiau jadi enak. Apalagi saat diaduk dengan sambal rawit kacang yang kental kecokelatan dan acar rawit hijau yang renyah pedas. Slruuup… mulus gurih!

Kwetiau siram sapi khas Pontianak memang agak berbeda dengan kwetiau gaya Medan yang hampir selalu memakai irisan lapchiong (sosis babi). Kwetiau Pontianak yang diracik oleh orang Tio Ciu justru memkai irisan daging sapi rebus berikut jeroannya, kikil dan babat. Jangan khawatir semuanya empuk, lembut dan gurih.

Kwetiau yang sudah dimasak dengan telur dan bumbu kemudian disiram kuah kental berisi irisan daging sapi dan jeroannya berikut potongan sawi hijau. Kuah kental yang disebabkan pemakaian larutan tepung kanji ini menutupi seluruh kwetiau, warnanya pun tidak kecokelatan tetapi bening pucat.

Serabut telur pun menyelimuti kwetiau dan kuah kentalnya makinlama makin encer saat diaduk dengan kwetiau. Slruuup… gurih kenyal dengan aroma kecap asin yang kuat. Tidak ada jejak rasa manis, seluruhnya dominan gurih dan aroma bawang putih yang kuat. Daging sapinya, babat pun terasa empuk, lembut di lidah.

Sebagai pelengkap santapan kwetiau ini, kerupuk belida khas Pontianak jadi pasangan yang pas. Kerupuk ini bukan hanya renyah gurih tetapi merica utuh yang dimemarkan dan tersebar di seluruh kerupuk memberi kejutan pedas yang segar! Huah.. huah.. gurih pedas!

Peredam rasa pedas dan balutan gurih di lidah tentu saja es kacang hijau khas Pontianak, atau es lidah buaya dan yang suka asam, ada es jeruk kitna yang asam, wangi segar. Hmm.. rasanya lain kali kalau mampir ke rumah makan Pontianak ini, tak hanya bakso gepeng tapi kwetiau dengan rasa asli Pontianak ini bisa jadi andalan! Harga kwetiau siram sapi Rp. 18.000,00. kwetiau bun kepiting Rp. 23.000,00 dan es Kacang hijau Rp.8.000,00 dan es jeruk Rp. 5.000,00. Mau coba?
Sumber: detik.com
Lihat Juga:
Cafe

Kamis, 18 November 2010

Kenyang di Java Wok

LETAKNYA tersembunyi, tepat di pertigaan Jalan Bek Murad di belakang gedung Metropolitan. Posisinya pun agak menjorok menjauhi jalan raya. Akan tetapi, restoran ini tidak pernah sepi, khususnya menjelang jam makan siang. Maklum, posisinya yang strategis memang menjadi daya tarik tersendiri bagi banyak pegawai dari perkantoran yang bertebaran di sekitar daerah Karet.

Makanan di sini juga khas makanan Indonesia. Suasana restoran yang didominasi meja kayu Jepara dan dinding batu memberi kesan alami. Tidak ada kesan kemodernan yang kaku dan membosankan di restoran ini. Pot-pot tanaman yang hijau dan terselip di antara meja makan memberikan kesan teduh dan menyegarkan. Di pojokan ruangan, tiga kaleng krupuk dengan tulisan "free" tampak menarik pengunjung untuk menghampiri. Selamat datang di Java Wok!

Ini adalah restaurant yang akan memenuhi keinginan kita untuk mencoba menu-menu nikmat ala makanan desa di Pulau Jawa. Tidak hanya terbatas pada makanan dari Jawa Timur seperti rawon, kita bisa menemukan makanan Jawa Tengah seperti saprol tersaji untuk kita di Java Wok yang ditangani oleh chef asli Bandung dan asistennya dari Jawa Tengah. Lengkap kan?

Ingin mencoba sesuatu yang lain, cobalah menu paket yang ditawarkan Java Wok. Menu paket yang berkisar seharga Rp 45.000 hingga Rp 50.000 ini menawarkan berbagai menu autentik bagi penikmat makanan tradisional Jawa dalam restoran berkapasitas hingga 200 orang ini. Tidak hanya itu, Anda ingin mencicipi menu spesial Java Wok sebagai menu makan siang? Java wok juga menyediakan lunch box yang bisa dipesan. Menu ini hingga kini sangat populer di kalangan eksekutif-eksekutif muda yang berkantor di daera sekitar Bek Murad.

Butuh bukti? Ayo cicipi Ayam Pedas Kemangi ala Java Wok. Racikan bumbu tradisional Ayam Pedas yang pedas-lezat dipadukan dengan wangi daun kemangi yang segar dan pedas adalah pilihan menu yang tepat. Ayam Pedas Kemangi ini memiliki tekstur empuk dengan paduan bumbu yang pas dan menarik air liur. Coba sajikan bersama sepiring nasi hangat atau nasi beras merah. Mayoritas masakan di Java Wok memang disajikan dengan proses ungkep sehingga mengurangi kadar lemak di dalam daging.

Jika Anda benar-benar rindu makanan rumah, cobalah Telur Balado atau Cumi Asin Cabai Hijau yang pedas dengan rasa spesial. Coba padukan dengan nasi hangat, sambal tempe, dan kerupuk yang bisa kita ambil bebas secara gratis di restoran ini. Nikmati taste, harga, dan kenikmatan yang tidak ada tandingannya dari Java Wok.

Menu-menu lain khas Indonesia yang bisa dipilih misalnya Tongkol Oiyster, Patin Bakar, Gambus Bumbu Sambal, dan Kerang Merah Pedas. Acara makan juga terasa tidak lengkap tanpa sayuran, bukan? Di Java Wok kita berkesempatan mencoba Sayur Jipang, Lodeh Terong, Gulai Paya Muda, Opor Daun Singkong, juga Sayur Kacang Merah. Untuk penutu, jangan lupa Es Campur, Es Teler, dan Es Pujaan ala Java Wok yang terdiri dari susu, kelapa, kolang-kaling, dan strawberry.

Jika perut telah terisi, sisakan sisa sedikit untuk mencoba beragam jus dan minuman yang disajikan di sini. Saran, cobalah Coffee Blend Java yang segar dan dibuat langsung saat kita memesan. Atau, bagi kita yang suka, menu Kopi Tubruk yang istimewa bisa dicoba. Kedua menu kopi yang menyegarkan ini adalah menu favorit di Java Wok dan dijamin membuat acara makan kita semakin nikmat. Atau Anda ingin mencoba promo discount 50% ice lemon juice dari Java Wok? Silakan. Pilih menu masakan Jawa Anda dan selamat menikmati!
Sumber: OpenRice
Lihat Juga:
Cafe

Rabu, 17 November 2010

Nasi Goreng ala jepang di shiosai japanese restoran

PENCINTA hidangan shabu-shabu tidak perlu pusing mencari tempat untuk menikmati shabu. Silakan nikmati promo shabu-shabu di Shiosai Japanese Restaurant di Hotel Mercure Convention Center.

Anda penggemar masakan shabu-shabu? Menu khas Jepang itu memang populer di tengah penikmat kuliner di Tanah Air. Salah satu tempat yang tepat untuk menyantap shabu-shabu yang nikmat sambil bercengkerama dengan sahabat maupun keluarga adalah Shiosai Japanese Restaurant yang terletak di lantai dasar Hotel Mercure Convention Center, Ancol, Jakarta Utara.

Mulai 1 Oktober hingga 30 November 2010 mendatang, Shiosai Japanese Restaurant akan menggelar promo shabu-shabu. Seperti diketahui, menu shabu-shabu berisi irisan daging sapi tipis yang dimasak dalam panci khusus di atas tungku yang diletakkan di meja makan. Sebelum dimakan, daging dicelupkan beberapa kali di dalam kuah sebelum dimakan bersama saus ponzu, sejenis kecap jepang.

Selain daging sapi, biasanya disediakan juga hidangan pelengkap sayur-sayuran dan tahu untuk dimasak. Jenis sayurannya antara lain sawi putih, daun bawang, jamur shitake, jamur enoki, mi udon, mi shirataki, bayam (horenzo), dan tahu jepang (tofu) .Semua hidangan segar dan lezat itu bisa Anda nikmati hanya dengan membayar Rp150.000 nett.

Dengan memilih menu ini, Anda juga akan mendapatkan komplimen masakan pembuka yang bisa dipilih sesuai selera yaitu tempura, sushi roll, atau sashimi. Tentu, sebuah penawaran menarik yang tidak boleh dilewatkan.

“Menu tambahan itu bisa dinikmati secara gratis,” ujar Marketing Communication Manager Mercure Convention Center Ancol, Jakarta Utara, Lenny Julia.

Untuk menu tempura, Shiosai Japanese Restaurant menyediakan yaki chikuwa cheese atau dori fish tempura. Sementara, jenis sushi terhidang berbagai menu mini fusion sushi roll. Sushi sehat ini terbuat dari ragam buah-buahan, seperti pear hijau, apel, dan sayuran semisal lobak, timun jepang, selada, dan wortel dengan sentuhan akhir berupa balutan saus mayonaise.

Sementara sashimi berupa makanan laut seperti ikan, kerang, cumi, dan udang dengan kesegaran prima yang langsung dimakan dalam keadaan mentah bersama saus penyedap seperti kecap asin, parutan jahe, dan wasabi.

Bagi pencinta pedas, Lenny menuturkan, di tempatnya disediakan sebuah menu khusus yang dinamakan sambal ombak. Sambal ini, kata dia, cocok untuk menemani Anda saat menikmati menu apa saja di restoran ini.

“Sambal ini dibuat dari cabai hijau dan cabai merah segar yang diproses secara fermentasi, didiamkan selama lebih kurang dua hari. Rasanya pedas dan benar-benar nikmat untuk ditambahkan ke dalam menu. Sambal ini memang racikan kami sendiri dan tidak ada di tempat lain,” ujar Lenny.

Orang Indonesia sering kali merasa belum makan apabila tidak mengonsumsi nasi. Karena itu, Shiosai Japanese Restaurant juga menyediakan omo raisu yakni nasi goreng ala Jepang yang dibalut dengan omelet. Beda nasi goreng ini dengan yang biasanya adalah penggunaan beras impor dari negara Sakura tersebut. Beras ini menghasilkan nasi yang rasanya lebih pulen dan lembek, seperti cita rasa yang disajikan pada hidangan istimewa ini.

Chef Shiosai Japanese Restaurant Hary Wahyu Diono, yang akrab disapa Yono menjelaskan, keunggulan restoran ini dibanding tempat makan khas Jepang lainnya adalah bahan makanan yang tersedia merupakan kualitas dan mutu nomor wahid. Daging untuk shabu-shabu misalnya, dipilih daging sapi Australia terbaik yang terkenal memiliki tekstur yang empuk dan kenyal.

Selain itu, lanjut dia, Shiosai Japanese Restaurant juga menyediakan menu tradisional Jepang yang telah lama menjadi favorit warga di sana. Misalnya kantekiyaki yaitu daging sapi atau seafood yang dipanggang langsung di atas tungku mungil dengan bara arang. Setelah masak, daging dicelupkan di sweet soya sauce.

Tak lupa ditambah dengan jamur shitake dan bawang bombai. Nikmat tiada duanya. Ada juga menu teppanyaki yaitu salah satu cara memasak makanan Jepang di atas plat besi (teppan). Selain itu, teppanyaki bisa berarti rumah makan Jepang yang menyediakan tempat duduk dengan meja berbentuk konter, sedangkan pelat besi dipakai juru masak untuk memasak makanan.

“Ini juga salah satu menu favorit di sini,” kata Yono.

Sebagai pelepas dahaga, tempat makan ini menyediakan teh hijau Jepang (ocha), sake, wine, cocktail, bir berkualitas impor, serta berbagai jenis kopi, teh, dan jus.

Shiosai Japanese Restaurant sendiri dibuka sejak 28 Juni 2008. Restoran ini merupakan restoran Jepang pertama di area Ancol Jakarta Bay, sekaligus satu-satunya restoran Jepang yang berada tepat di pinggir pantai. Shiosai, yang dalam bahasa Jepang berarti “deburan ombak”, merupakan tempat yang pas untuk perjamuan makan, meeting point, atau sekadar bersantai bersama keluarga maupun kerabat. Tentunya, sembari menikmati aneka hidangan lezat berpadu kehangatan dan keramahan pelayanan.

Desain ruangan dibuat ala Jepang modern dengan meja dan kursi kayu serta lampion-lampion kertas dari kertas. Tidak lupa hiasan lukisan sketsa orang dengan pakaian kimono serta jalan setapak bebatuan yang menambah kuat suasana otentik Jepang. Restoran berkapasitas 90 orang ini dibagi dalam empat area, yaitu Teppanyaki, Sushi Counter, Dining Table, dan empat ruangan Tatami, yaitu duduk secara lesehan.

Shiosai Japanese Restaurant buka setiap hari untuk makan siang dari pukul 11.30 WIB sampai pukul 14.30 WIB dan makan malam dari pukul 18.00 WIB hingga 22.00 WIB.(Koran SI/Koran SI/ftr)
LIhat Juga: Cafe

Senin, 15 November 2010

Camilanh Balkava

DI HOTEL-HOTEL berbintang seperti Hotel Mulia atau Hotel Indonesia Kempinsky, menu baklava dapat kita temukan dengan mudah. Tahukah Anda, dulunya baklava memang hanya dikonsumsi oleh orang kaya, termasuk sultan Turki yang menyantap sajian ini bersama harem-haremnya. Kebiasaan yang sudah berlangsung sejak abad ke-3 SM ini akhirnya memunculkan ungkapan orang miskin yang terkenal di Timur Tengah sana: "I am not rich enough to eat baklava in my house."

Sampai pertengahan abad ke-19 baklava masih dihidangkan khusus untuk orang berpunya. Tapi kini, Baklava bisa dikonsumsi oleh siapa saja. Restoran Turki di Indonesia dan gerai makanan tertentu menyediakan Baklava sebagai dessert atau sebagai camilan tersendiri. Sekilas, penganan dengan bentuk pastri yang berasal dari Turki ini tampak penuh dengan isi daging yang tebal. Padahal, ini bukanlah daging melainkan kacang walnut atau pistche yang diberi pemanis (biasanya gula atau madu) lalu dibungkus dan dilapisi roti tipis.

Lapisan Phyllo dalam Baklava

Walaupun dikenal sebagai makanan pencuci mulut, baklava juga seringkali menjadi camilan pelengkap acara bersantai. Di Timur Tengah sendiri, baklava populer sebagai penganan bulan Ramadhan. Satu hal yang mungkin tidak banyak diketahui, baklava dibuat dengan tingkat kesabaran tinggi karena disusun dari puluhan phyllo pastry, lembaran adonan yang tipis seperti kertas yang dilapis demi-lapis.

Phyllo yang menjadi lapisan baklava ini dibuat dari adonan tepung, air, minyak, cuka, dan kuning telur. Campuran phyllo ini kemudian dipipihkan sampai setipis kertas. Setiap penipisan selesai, lapisan per lapisan harus ditaburi tepung agar tidak lengket dan menghindari phyllo tidak putus atau sobek. Untuk membuat Baklava diperlukan sekitar 40 phyllo pastry yang dioles dengan mentega tawar (korsvet) lapis demi lapis. Terdengar cukup melelahkan, bukan?

Saus Lezat Baklava

Tumpukan phyllo ini kemudian akan diisi dengan satu jenis kacang atau campuran beberapa kacang, tergantung selera. Setelah diisi, adonan kue ini kemudian disiram madu dan gula. Di tempat asalnya, baklava dipanggang dalam oven batu dan begitu matang langsung disiram air mawar atau sirup berupa karamel yang diberi campuran cengkeh. Cairan manis beraroma ini segera meresap ke dalam tiap helai kue yang merekah dan berlapis-lapis.

Campuran cengkeh dalam sirup baklava dipercaya bisa meletupkan gairah seksual baik pria maupun wanita. Rempah-rempah lain yang biasa dicampurkan adalah kayu manis dan kapulaga. Apabila kayu manis hanya cocok untuk wanita, kapulaga bermanfaat untuk pria. Peranan madu dalam kapulaga pun tak kalah penting. Secara keseluruhan, baklava berfungsi sebagai kudapan yang tak hanya menutrisi tubuh, tetapi juga memberi kebahagiaan jiwa dan raga.

Kini, rasanya tidak sulit menemukan baklava karena hampir di semua restaurant turki ada. Tampilan baklava pun semakin modern dan beragam. Ada yang berbentuk telunjuk berisi kurma berbalut wijen, sarang burung, jajaran genjang, dan segi-empat/amplop. Jadi, yang mana yang Anda suka?
Sumber: OpenRice.com

Lihat Juga: cafe

Kamis, 11 November 2010

sambal durian di palembang

Ingin menikmati pemandangan sungai Musi sambil makan enak?. Silakan coba di Riverside Restaurant, sebuah rumah makan terapung ditepian sungai Musi. Rumah makan yang menyajikan berbagai menu khas Palembang ini tentunya menjadi tempat pilihan utama bagi Anda yang ingin berkunjung ke Palembang dan menikmati pemandangan sungai Musi, Jembatan Ampera sekaligus menikmati makanan khasnya.

Salah satu makanan yang patut Anda coba adalah Tempoyak. Sebuah sambal khas Palembang yang berbahan dasar dari duren hasil fermentasi dengan menggunakan garam ini merupakan sambal yang wajib dihidangkan dalam perjamuan makan masyarakat Palembang.

Saya katakan bahwa Tempoyak Palembang itu berbeda dengan sambal yang berasal dari durian dari tempat lain. Berdasarkan sejarah munculnya sambal ini bermula pada saat terjadinya panen besar durian dahulu kala sehingga banyak durian yang matang dipohon lalu pecah dan tidak lama kemudian rasanya berubah menjadi asam. Ide mulanya adalah untuk menghindari banyaknya durian yang terbuang percuma, maka oleh masyarakat saat itu durian-durian tersebut difermentrasi.

'Musuh' terbesar untuk melawan kelezatan Tempoyak ini adalah nasi putih dengan lauk ikan goreng atau ikan panggang. Tempe dan Tahu goreng pun bias menjadi 'rival' yang cukup seimbang untuk merasakan khas-nya sambal durian khas Palembang ini.

Banyak komposisi variasi bila mengolah Tempoyak ini menjadi sambal. Ada yang ditambahkan dengan udang, ada juga dengan petai bahkan ikan teri juga bias menjadi perpaduan yang pas untuk sambal Tempoyak.

Anda tidak usah susah untuk memadukan lauk apa untuk makan siang Anda. Karena dengan Tempoyak, Anda sudah dipastikan sudah cukup berselera menyantap makan siang Anda di Tepian sungai Musi diatas Riverside Restoran dikota Palembang.

Selamat Mencoba...
Sumber: langsungenak.com

Lihat Juga: Cafe

Rabu, 10 November 2010

Gyudon-Ya restoran cepat saji yang murah

Banyak restoran di Jepang mengkhususkan diri pada hanya satu jenis makanan.

* Sushi-ya
Sushi-ya adalah restoran yang mengkhususkan diri dalam sushi. Pada sebagian besar sushi-ya, pelanggan bisa duduk baik di meja biasa atau di (bar sushi) counter, di belakang yang koki sushi bekerja.

* Kaiten-Zushi
Kaiten-Zushi adalah restaurant sushi, di mana hidangan sushi disajikan ke pelanggan pada ban berjalan. Pelanggan bebas dapat memilih makanan yang mereka suka ketika mereka lewat di depan mereka atau urutan hidangan yang tidak tersedia di sabuk. Pada akhirnya, jumlah pelat dihitung untuk menentukan biaya. Biasanya ada beberapa jenis pelat (berbeda dalam warna atau pola), masing-masing dikaitkan dengan harga tertentu biasanya 100 sampai 500 yen. Kaiten-Zushi cenderung lebih murah dari biasanya sushi-ya.

* Soba-ya
Soba-ya spesialis dalam piring mie soba dan udon. Kebanyakan hidangan mie datang baik didinginkan dengan saus atau dalam sup panas dan dengan topping yang berbeda. Menu sering berubah sedikit dengan musim, dengan hiyashi (dingin) mi populer di musim panas dan nabeyaki (panas) udon populer di musim dingin.

* Ramen-ya
Ramen-ya mengkhususkan diri pada hidangan ramen, mie gaya Cina disajikan dalam sup dengan berbagai topping. Setiap ramen-ya telah mengembangkan sup sendiri, bahan yang paling penting bagi keberhasilan restoran. Beberapa hidangan lainnya berasal dari Cina, seperti gyoza dan nasi goreng, biasanya juga tersedia di ramen-ya.

* Kare-ya
Kare-ya adalah restoran yang mengkhususkan diri dalam kari nasi (raisu kare) piring. Biasanya ada setidaknya satu kare-ya dan satu ramen-ya di dalam atau di sekitar setiap stasiun kereta api utama.

* Tonkatsu-ya
Tonkatsu-ya melayani tonkatsu, deep cutlets babi goreng dilapisi tepung roti. Korokke dan lainnya hidangan goreng juga tersedia di banyak tonkatsu-ya.

* Gyudon-ya
Gyudon-ya spesialis dalam gyudon (domburi sapi). Gyudon-ya cenderung restoran cepat saji gaya murah.

* Okonomiyaki-ya
Okonomiyaki-ya spesialis dalam okonomiyaki dan kadang-kadang monjayaki. Pelanggan biasanya menyiapkan okonomiyaki mereka sendiri di atas hot plate yang dibangun ke dalam tabel.

* Yakitori-ya
Yakitori-ya mengkhususkan diri pada yakitori, tusuk sate ayam panggang. Mereka sangat populer di kalangan salarymen setelah bekerja. Seiring dengan ramen-ya, mereka juga tempat-tempat populer untuk pergi sebagai snack larut malam setelah minum.

* Tempura-ya
Tempura-ya mengkhususkan diri dalam piring tempura, seperti Tendon (tempura domburi) dan berbagai macam tempura.

* Unagi-ya
Unagi-ya spesialis dalam unagi (belut air tawar) hidangan seperti unajuu dan unadon (unagi domburi).

* Sukiyaki-ya
Sukiyaki-ya spesialis dalam sukiyaki dan shabu-shabu. Mereka cenderung mahal dan tidak terlalu banyak.
Lihat Juga: cafe

Selasa, 09 November 2010

mari menyantap rica-rica

yang saya cari ketika dimanado adalah makanannya yang panas dan pedas.Setelah cukup lama bertanya dimana restoran yang menyajikan makanan manado yang kami cari akhirnya tertuju pada Dabu-dabu Restaurant di seberang jalan.

yang pertama kali kita coba adalah Roa bumbu cabe dengan ikan bobara dimasak sebagai woku dan cah kangkung. yang kita santap dengan nasi panas.

dan yang kami rasakan adalah tubuh kami bagai bermandi keringat entah karena panas atau apa rasanya seperti makan piring yang penuh dengan cabe.

setelah itu... sebelum hidangan habis kami santap kami memesan hidangan yang dikenal sebagai cabe neraka dari manado, yang disebut rica-rica. dan yang kami santap adalah ikan cakalang rica-rica.

dan kemudian apa yang terjadi? yah, pada awalnya saya tak begitu merasakan kepedasan seperti yang di bicarakan orang-orang mengapa tidak pedas seperti seharusnya? dan aku menikmati dengan santai sambil chatting di handphone dengan teman. tapi tak berapa lama saya mulai merasakan panas akibat kepedasan merayap dari mulut saya sampai kesemua wajah dan kepala saya dan reaksi saya hanya berteriak air!! sambil meminum minuman yang tersedia dekat dengan saya sambil kembali menyantap rica-rica kecanduan lebih tepatnya :D

Lihat Juga:
Cafe

Senin, 08 November 2010

Kebudayaan Turki di Satoo

Hotel Shangri-La Jakarta tidak mau ketinggalan untuk ikut memeriahkan Hari Nasional Turki, yang jatuh pada tanggal 29 Oktober 2010. Kali ini, Restoran Satoo yang terletak di Ground Floor Hotel Shangri-La menggelar Turkish Food Festival mulai tanggal 20 Oktober hingga 5 November 2010.

Dalam festival ini, Satoo Restaurant menghadirkan beberapa chef profesional asli Turki sehingga para tamu dapat menikmati keunikan cita rasa kuliner ala Turki yang sangat spesial. Beberapa menu ini adalah salad dan sayuran yang disebut Meze, Kisir yang merupakan salad gandum tradisional, dan Saksuka sayuran mediterania yang digoreng kering dan disajikan dengan saus tomat.

Untuk menu pembuka lainnya, rasakan kelezatan Feslegenli Karides salatsi atau salad udang yang diolah dengan bumbu rempah. Ada juga Taza Kisnisli Ahtopot Salitsi atau salad gurita dengan bumbu ketumbar. Istimewa bukan?

Masuk ke dalam manu utama, ada Adana Kebabi, yaitu sate baso dengan bumbu tradisional dan Izgara Kofte atau baso panggang. Anda mencari menu lengkap? Cobalah Kuzu Tandur ve Ic Pilav yaitu tandori daging domba khas Turki yang disajikan dengan nasi pilaf yang dibuat dari bumbu.

Khusus dari tanggal 20 hingga 28 Oktober 2010, para tamu yang datang untuk makan malam di Satoo dapat menikmati berbagai atraksi musik dan tarian yang didatangkan langsung dari Turki, seperti tarian tradisional, tari perut atau belly dance, grup perkusi, ice cream shoman dan pembuat kopi khas Turki.

Turkish Food Festival ini tersedia di Restoran Satoo tersedia pada jam makan siang dan makan malam dengan harga mulai dari Rp. 185,000 per orang. Ayo, kita ke Satoo!
Sumber: OpenRice.com

Lihat Juga:
Cafe

Kamis, 04 November 2010

7 tahun hugo's cafe di jogja

Kisah ini sengaja diangkat kembali untuk mengingatkan kepada para clubbers bagaimana Hugo’s Cafe Jogja bisa berdiri dan selalu memberikan entertainment yang selalu unik, different dan up to date bagi perkembangan dance scene kota Jogja. Dan tak lupa juga kisah ini ditulis untuk mengenang flashback 4 tahun perjalanan Hugo’s Café Jogja kebelakang….

Maret 2003
Sebenarnya saat itu Kami sedang merencanakan untuk membuka cabang di Semarang, dalam perjalanan menuju Semarang, iseng-iseng Kami menerima ajakan untuk main-main atau bahasa kerennya hang out sejenak di kota Jogja sekalian melihat-lihat perkembangan dance scene music kota Jogja. Saat itu, Kami sempat mengunjungi dua buah café dan Kami melihat bahwa pengunjung di café tersebut masih mengikuti pola clubbing gaya lama, yaitu clubbing dengan duduk tenang, nonton band dan ditemani oleh segelas soft drink atau bir…Spontan Kami berpikir ‘kok Jogja masih kayak gini yach? Waahh, kayaknya kalo kita masuk Jogja kita bakal bisa jadi kok’…Dari situlah Kami terus berpikir dan menganggap bahwa peluang itu tidak boleh disia-siakan! Akhirnya dari rencana awal yang tadinya bakal semalam saja di Jogja malah berlanjut jadi beberapa hari karena Kami bermaksud untuk mulai hunting lokasi. Lokasi yang pertama yang Kami dapat adalah di basement sebuah Department Store di Jl. Solo, tempatnya sich lumayan gede, Cuma roof-nya pendek banget, bentuknya aneh pula! Tapi ternyata itu satu-satunya tempat yang kita bisa dapat dan akhirnya Kami putuskan untuk mengambil tempat tersebut. Karena management building tersebut ada di Jakarta, so, Kami harus berangkat ke Jakarta. Udah capek-capek ke Jakarta ternyata penawaran harganya wuoooooowww..gak masuk blas! Langsung kami nge-drop banget dan Kami pikir Jogja emang belum rejeki Kami…

April 2003
Tanpa diduga, Kami mendapat tawaran dari Sheraton Mustika Hotel di lokasi Mini Malioboro, setelah melalui proses yang tidak terlalu sulit akhirnya tercapailah kesepakatan bahwa tempat tersebut akan jadi Hugo’s Café cabang kedua. Maka langsung dimulailah proses pembangunan dan berdasarkan instruksi dari pemilik gedung, Hugo’s harus dibuka tanggal 15 Juli, kalo telat berarti harus mundur sampai tahun depan karena itu salah satu hari baik di tahun 2003..Hanya dalam waktu tiga bulan Hugo’s harus udah jadi, dag..dig..dug..hati Kami saat itu, Hugo’s harus jadi padahal kjondisi bangunan saat itu bener-bener beraaattt…

Mei 2003
Pembangunan masih berjalan sekitar 30 %, padahal bulan Mei udah mau habis, gimana gak grogi en sport jantung..sementara aktivitas promosi kami jalankan terus dan Sumpah! Kami tidak pernah bagi-bagi brosur di outlet manapun di Jogja sebagaimana yang dituduhkan sampai saat ini, buat apa?Kami tahu bagaimana tata cara dan etika di dunia entertaint karena Kami sudah berkecimpung di dalamnya selama bertahun-tahun lamanya. Kami tidak akan sebodoh dan sepicik itu. Tapi yang benar adalah memang Kami dugem di beberapa tempat beramai-ramai dengan rambut kuning yang saat itu masih jadi style Kami. Tapi apa salahnya??? Wong Kami cuma mau dugem, bayar dan gak promosi apa-apa kok…Iya kan??

Juni 2003
Saat pembangunan Hugo’s lagi kenceng-kencengnya, tiba-tiba Kami harus berhenti karena Mini Malioboro dipakai buat acara oleh pihak Sheraton, duuuhh..rasanya jadi semakin grogi..tapi syukur udah lumayan sih karena pembangunan udah selesai sekitar 70%.

Juli 2003
Terpaksa break lagi untuk empat hari sampai tanggal 10, sebenarnya semua equipment udah masuk, tapi kursi dan meja belum jadi. Rasanya bener-bener makin mendebarkan. Sisa 4 hari untuk pembangunan dan Kami masih harus menyiapkan banyak hal untuk grand opening dan kami denger saat itu ada sebuah acara tandingan yang dibuat bareng dengan grand opening Hugo’s. Kami pun bingung, kenapa harus seperti itu? Kami emang denger banyak suara-suara gak enak tentang Kami, tapi hanya Tuhan lah yang tahu bahwa Kami tidak pernah berbuat jelek ataupun terkutuk dan niat Kami hanya sekedar ingin meramaikan dunia hiburan malam di Jogja dan yang bikin kami kaget karena dari pengalaman Kami selama ini di Surabaya, biasanaya semua pada saling kompak, pinjem-pinjeman minuman jika yang satu kehabisan, buat party rame-rame, saling meng-informjadwal party biar gak tubrukan, dll.dll…tapi yach seklai lagi, namanya orang baru, kami hanya pasrah tapi tekad kami makin kuat untuk membuktikan bahwa Kami bisa…
Masih di bulan ini juga, ada kejadian lucu saat Kami datang ke beberapa supplier, mereka sempat meng-under estimatekan Kami dengan target-target Kami, tapi untungnya Kami bisa yakinkan mereka akhirnya (dan dikemudian hari ternyata apa yang Kami janjikan kepada mereka terbukti juga)

15 Juli 2003
1800-an orang datang ke grand opening Hugo’s Café Jogja, dan mohon maaf saat itu kami sempat menolak 500an tamu yang datang karena tempat sudah tidak bisa menampung lagi, party yang bener-bener heboh!!! Padahal saat itu ada party-party lain di seluruh Jogja! Serunya lagi, masih sempat ada adegan mati lampu sampai 4 kali! Bikin pucet plus deg-degan pastinya!

15 Juli 2010
7 tahun telah kami lalui dengan sukses! Banyak seklai event-event yang digelar Hugo’s Café Jogja yang memang bener-bener unik dan fresh!

Terima kasih atas semua dukungan berbagai pihak selama tujuh tahun ini dan semoga tahun-tahun mendatang kami dapat melakukan yang lebih baik untuk anda semua.
sumber: hugo's cafe

Lihat Juga:
restaurant
restoran

Kamis, 28 Oktober 2010

Menikmati telur Penyu

Saat Ke Banjarmasin pasti sudah tak asing lagi mendengar nama cendrawasih restaurant yang terletak di Jalan pangeran Samudra No 65/24 tepat di hook sebuah perempatan yang sudah terkenal menyajikan kuliner Khas Banjar masin.
Saat Pertama disana yang pertama kali saya cari ialah Soto banjar. soto yang berbahan dasar ketupat, suwiran ayam, telur, dan kuah rempah-rempah ini sangat mudah ditemukan dan rasanya wahhhhh.....
lalu dilanjutkan dengan Ikan patin bakar yang juga dengan mudah ditemui di Banjarmasin ini.
dan akhirnya menu istimewa tiba telur penyu waaaaaawwwww ini yang saya cari-cari dari tadi dan yang menarik disini ialah bagaimana cara menyantap telur penyu ini. telur penyu itu berbeda dengan telur-telur kebanyakan cara menyantapnya dirobek dulu kulitnya lalu di sruupuutttt isi telurnya karena selama apapun telur penyu direbus tak bisa keras seperti telur-telur lainnya dan yang saya dengar banyak sekali khasiat dari telur penyu selain menambah stamina bagi pria telur ini bisa menambah nafsu makan terbukti setelah saya menyantap telur ini saya malah semakin ingin makan dan makan lagi :d dan akhirnya saya memesan bebek panggang ala banjarmasin yang mencampur langsung kecap dan saus pada bebek. dan padahal masih ingin menghabiskan semua santapan yang ada di restoran itu tapi teringat saya disini akan singgah dalam waktu lama dan tak mungkin uang saku saya habiskan disini saja :D
Lihat Juga : Cafe

Senin, 25 Oktober 2010

Messa di Aceh

Tak perlu binggung kemana menghabiskan malam akhir pekan. Mampir saja ke cafe Pante Pirak Bakery and restaurant, kawasan pertokoan simpang lima Banda Aceh.

Di sana sekelompok anak muda siap menghibur anda dengan pertunjukkan musik live. Messa Band, nama grup musik para mahasiswa itu. Menurut Muhammad Reza, sang manager, Messa terbentuk dari keinginan bermain musik profesional.

“Awalnya kita tidak kenal satu sama lain, tapi kemudian kita merasa cocok dan kemudian bersepakat untuk bergaung dalam sebuah wadah,” kata Reza.

Para personil Messa yakni Reza vokalis, Zulirfan Malao memainkan keyboard, Zulkifli dan Yuril memetik gitar, Ansarullah pemain bass dan Adil penabuh drum.

Lucunya, nama Messa dari rasa senasib para personil. Semuanya, anak rantau. “Kami mahasiswa dan tinggal di mess, jadi memilih nama Messa,” jelas Reza sambil tersenyum sumringah.

Sejak terbentuk pada Juli tahun 2008 lalu, Band Messa sudah memulai menunjukkan debutnya. Selain pertunjukkan live, juga sudah merilis single-single bertajuk cinta dengan aliran musik pop rock.

Zulirfan Malao, salah seorang personil, menyebutkan beberapa single yang sudah dirilis diantaranya, lagu berjudul Rasa Hati, Menanti, dan Kasih. Selain itu, Messa juga rajin berkompetisi.

Sebagai mahasiswa, tentu saja bukan ’cinta-cintaan’ saja yang diurus. Messa menunjukkan idealisme-nya lewat musik. Tahun lalu, mereka menjadi juara dua lomba jingle anti korupsi yang diselenggarakan oleh KPK di Aceh.

Mempertahankan keberadaan band menjadi hal utama dalam setiap perjalanan Messa. “Kita selalu mengutamakan diskusi dan demokrasi untuk setiap upaya penyelesaian masalah di band,” jelas Reza.

Masih banyak mimpi yang harus diwujudkan oleh Messa, diantaranya menjadi band papan atas di blantika musik indonesia. “Itu mimpi kami, dan kami berharap itu bisa terwujud, meski jalannya masih panjang,” ungkap Reza.

sumber : acehkita.com

Lihat Juga:
Restoran

Minggu, 24 Oktober 2010

beragam makanan di SCS Sentani Papua

KOTA Sentani sebagai Ibukota Kabupaten Jayapura beberapa tahun terakhir ini menunjukan, pertumbuhan yang sangat pesat. Selain pertumbuhan penduduknya, perkembangan usaha ekonomi dan kepercayaan investor untuk mengembangkan usaha di Kota Sentani juga meningkat cukup tajam. Hal ini ditunjukan dengan banyaknya ruko, dan satu mall terbesar besar Sentani City Square (SCS), yang bisa dikatakan lebih besar dari mall-mall yang ada di Ibukota Provinsi Papua, Kota Jayapura. Sejumlah usaha dan produk branded atau bermerk yang biasa ada kota-kota besar di Jawa, saat ini juga sudah mudah untuk di dapati di Kota Sentani. Masyarakat Papua, khususnya kota Jayapura, tak perlu jauh-jauh ke Jawa, hanya untuk membeli satu produk tertentu, karena hampir semua sudah bisa ditemukan di Sentani (Radar Timika).
Setelah membuka cabang di Nangroe Aceh Darussalam, Bengkulu, Pontianak, Bali, Restoran Ayam Goreng Fatmawati (AGF) mengukuhkan diri sebagai restoran franchise yang bercita-cita dapat melayani seluruh masayarakat Indonesia dimanapun berada. Saat ini memang tak hanya penduduk Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi, Depok, Bandung, Jogjakarta, Semarang, Surabaya dan kota-kota tersebut di atas. AGF kini hadir di Sentani City Square untuk melengkapi alternatif kuliner di Papua, terutama di Sentani dan sekitarnya. AGF hadir dengan pilihan menu masakan tradisional dengan cita rasa dan kualitas service standard service excellent.

Interior, furniture, lighting dan layout-pun kami design khusus untuk masyarakat Papua yang heterogen, mulai dari penduduk asli, pendatang dari berbagai daerah di Indonesia, bahkan ekspatriat yang merupakan professional di beberapa perusahaan besar di Papua dapat dengan nyaman menikmati menu-menu special AGF di Sentani City Square.

Kami berkeyakinan bahwa AGF dapat diterima dengan baik di Sentani. Karena itu, selain melayani konsumen yang datang langsung ke lokasi restoran, kami juga melayani jasa delivery order lewat nomor telpon ?0967-593 261. Jadi, jangan khawatir jika kesibukan di kantor tidak bisa ditinggalkan sementara, lantas kesempatan menikmati menu-menu AGF terlewatkan. Tinggal angkat telpon, sebutkan pesanan Anda, lalu kamipun meluncur ke lokasi untuk mengantarkan pesanan Anda.
sumber:fatmawati

Lihat Juga:
restaurant
cafe

Rabu, 20 Oktober 2010

Keunikan Smile Pasifik Resto

Restoran Smile Plaza yang lokasinya berada di Jl.Muchtar Lutfi N0.38 Makassar, merupakan restaurant yang baru beroperasi awal 2006, dan langsung menyandang The Best Restoran dari 27 restoran yang masuk penilaian dewan juri. Selain masakannya seluruh atmosfer yang ditawarkan semuanya juga menghadirkan nuansa modern ala Eropa,Chinese dan Jepang.
Konsep yang ditampilkan sangat unik, dan ini merupakan restoran pertama di Kawasan Timur Indonesia dengan lantai 7 dan memiliki model restoran menyerupai room-room hotel berbintang yang menyediakan fasilitas VIP dinning room dilengkapi karaoke yang dapat digunakan sambil bersantai dengan keluargga,teman maupun rekan kerja. Jadi tidak mengherankan jika banyak kalangan menjadikan restaurant ini sebagai pilihan untuk menikmati masakan Dim Sum,Suki,Chinese food,Yakiniku dan masakan lainya tersaji di restoran ini.
Suasana yang ditawarkan adalah suasana dalam konsep interior yang mengangkat sebagian tema kebudayaan China bergaya modern, yang di padu-padankan dengan gaya eropa. Hal ini dapat dilihat pada disain bangku dan meja makan, juga pada pajangan-pajangan yang menghiasi ruangan, seperti patung-patung dengan nuansa chines atau karikatur-karikatur pada dinding Lobby di Golden room Fusion Chinese Cuisine di lantai 2 menambah keindahan dan aromah khas dari resto, yang dipastikan Anda akan betah berlama-lama.
Smile juga menyajikan satu model servis guna mempermuda coustemer,dimana waiter atau waitrees yang melayani costamer untuk chines food akan menyajikan semua menu-menu yang didorong dengan troler, dan saat Anda menikmati hidangan, waiter atau waitress akan berdiri tidak jauh dari meja Anda, sehingga Anda dapat sewaktu-waktu meminta bila ada yang dibutuhkan.
Menurut Tri Julianto,Operational Manager Restoran Smile Plaza, menu unggulan yang disajikan di sini, Ada Sapi Lada Hitam ala Vietnan, Kepiting Soka Goreng renyah. Dan untuk minumannya ada Smile Tropical. Harga yang ditawarkan buat coustemer juga berfariatif mulai dari Rp. 30.000, – (Porsi kecil) hingga Rp. 199.000, – (Porsi besar). Menu di Smile yang disajikan juga ada dalam bentuk set menu dari harga Rp. 30.000, – hingga Rp. 85.000/pax.
Restoran Smile Plaza Buka dari hari Senin s/d Sabtu dari jam 10.00-15.00 Wita dan 18.88-23-00 Wita.Sedangkan untuk hari Minggu/Raya buka dari jam 09.00-15.00 dan 18.00-23.00.
Sumber: SouthCelebes.wordpress
Lihat Juga: Cafe