Selasa, 07 September 2010

Hidangan makanan thailand

Berbeda dari hidangan utama dengan berbagai hidangan sampingan dalam masakan Barat, masakan Thai biasanya terdiri dari satu jenis makanan atau nasi (khao, bahasa Thai: ข้าว) dengan lauk pauk yang dihidangkan secara bersamaan dan dinikmati beramai-ramai.

Makanan Thai dimakan dengan sendok di tangan kanan dan garpu di tangan kiri, namun secara tradisional, orang Thai makan dengan tangan. Hanya masakan mi atau sup berisi mi yang dimakan dengan sumpit dan sendok. Orang suku pedalaman di Thailand Utara dan Thailand Timur Laut memakan ketan dengan tangan. Sewaktu makan, ketan dicomot lalu dipulung menjadi bola kecil sebelum dicocol ke dalam lauk.

Nasi adalah makanan pokok orang Thai. Beras wangi Thai adalah beras kebanggaan Thailand. Ketan (khao niao, bahasa Thai: ข้าวเหนียว) adalah makanan pokok di Thailand Utara dan Thailand Timur Laut.

Nasi dimakan dengan kari, masakan tumis, dan hidangan lain yang biasanya memakai bumbu cabai, limau dan serai. Kari dan sayuran tumis dituangkan ke atas nasi untuk membuat hidangan yang disebut khao rad gang (bahasa Thai: ข้าวราดแกง). Hidangan ini dimakan sebagai makanan praktis ketika orang tidak memiliki waktu banyak untuk makan. Masakan Thailand Timur Laut dan Thailand Utara banyak dipengaruhi oleh masakan orang Lao.

Kwetiau (bahasa Thai: ก๋วยเตี๋ยว) adalah mi yang populer di Thailand, dimasak menjadi kwetiau goreng pad thai (bahasa Thai: ผัดไทย) atau kwetiau kuah. Masakan Cina yang diadaptasi menjadi masakan Thai misalnya kwetiau kuah asam pedas yang disebut kway teow rua (bahasa Thai: ก๋วยเตี๋ยวเรือ)

Nam prik (bahasa Thai: น้ำพริก) adalah sebutan untuk sambal atau saus cabai ala Thailand. Setiap daerah di Thailand memiliki ragamnya masing-masing. Dengan memakai cobek dan ulekan, cabai diulek bersama bahan-bahan lain seperti bawang putih dan terasi. Nam prik dimakan bersama sayuran sewaktu makan nasi, atau dimakan sebagai lauk untuk makan nasi. Selain nam prik, masakan Thai juga dimakan dengan cabai kering atau irisan cabai segar yang dicampur dengan cuka beras.
Sumber: Wikipedia

Lihat Juga:
Minuman
Japanese food

Senin, 06 September 2010

Dubu Tahu Korea

Dubu atau tahu Korea (豆腐, 두부) adalah jenis tahu yang diproduksi di Korea. Dubu yang sejarahnya diperkenalkan dari Cina telah menjadi bagian kuliner masyarakat Korea. Orang Korea memanfaatkan Dubu untuk membuat berbagai jenis masakan.
Referensi awal mengenai dubu dapat ditemukan dalam Catatan Mogeun (Mogeunjip) yang ditulis oleh Yi Saek (bernama pena Mogeun, 1328-1396) pada zaman Dinasti Goryeo (938-1392). Dalam satu puisinya, Yi Saek menuliskan tentang kelezatan dubu yang baru saja dibuat.

Referensi lain menuliskan tentang cara memasak dubu dalam Yangchonjip oleh Gwon Geun serta Heo Gyun (1569-1618), seorang sastrawan Dinasti Joseon yang menuliskan dalam Domundaejak tentang kelembutan rasa dubu yang dijual pedagang di luar Gerbang Changui. Sebuah catatan di Sejongsillok (Catatan Pemerintahan Raja Sejong) menyebutkan bahwa seorang Kaisar Ming memuji bahwa wanita Korea sangat terampil memasak masakan yang mewah dan juga menganggap tahu Korea sangat lezat.

Catatan sejarah menunjukkan bahwa teknik membuat tahu diperkenalkan dari daratan Cina ke Korea pada zaman Dinasti Goryeo di abad ke-10 dan 12 dan dari Korea kemudian diperkenalkan ke Jepang. Sejak lama orang Korea telah mengembangkan keterampilan memproses kedelai dalam beragam cara. Selain dubu, mereka juga memproduksi bermacam-macam jenis masakan dari kedelai yang difermentasikan seperti ganjang (kecap asin) dan doenjang (pasta kacang kedelai).Karakteristik tahu Korea adalah teksturnya yang tidak terasa keras atau lembut, di antara tahu Cina atau Jepang. Orang Jepang memperkenalkan lebih banyak lagi jenis tahu ke Korea semasa Penjajahan Jepang atas Korea (1910-1945).
Sumber: Wikipedia

Lihat Juga:
nasi goreng
Nelayan Restoran
Laguna

Doenjang Makanan Fermentasi Khas Korea

Doenjang adalah jenis makanan fermentasi yang berasal dari Korea. Doenjang dibuat dari pasta kacang kedelai yang direbus dan dikeringkan di panas matahari dalam bentuk persegi yang dinamakan mejubap atau meju. Dalam proses pengeringan ini muncul jejamuran yang menandakan telah terjadinya proses fermentasi dan menimbulkan bau yang menyengat. Setelah dikeringkan blok-blok doenjang ini dipindahkan ke tempat yang lebih hangat agar proses ferementasi berlangsung lebih cepat. Setelah itu dimasukkan ke dalam tempayan besar yang diisi dengan air garam. Air garam ini menyebabkan terjadinya fermentasi yang lebih baik lagi, yaitu melehkan bentuk meju yang tadinya keras menjadi pasta kacang khas Korea. Jika pasta kacang dipisahkan dengan air dari hasil fermentasi tadi, akan menghasilkan kecap khas Korea yang disebut Ganjang.

Doenjang biasanya dibuat secara manual di rumah-rumah orang Korea, terutama di pedesaan. Cara pembuatan doenjang secara manual hanya menggunakan air garam sementara doenjang buatan pabrik dibuat dengan menambahkan tepung gandum. Bahkan ada yang sengaja menambahkan komposisinya dengan ikan teri agar rasanya semakin lezat.

Doenjang yang dimakan dengan bawang putih, minyak wijen, dan gochujang (pasta cabai Korea) yang dibungkus dengan sayur dinamakan ssamjang (tanpa nasi) atau ssambap (ditambah nasi).

Doenjang juga populer dimasak sebagai sup, yaitu Doenjangjjigae (sup doenjang) yang biasanya berisi tahu dan bumbu seperti bubuk cabai, jamur, makanan laut dan daging. Doenjang memiliki gizi yang tinggi karena dihasilkan dari proses fermentasi yang bersifat anti kanker, selain itu juga memiliki sumber mineral dan flavonoid yang bersifat antioksidan.

Penyebutan tentang pembuatan doenjang dapat ditemukan di dalam teks sejarah Cina di Buku Wei dan Suku Dongyi serta teks Sanguozhi yang ditulis oleh Chen Shou di tahun 290. Pada zaman dahulu, doenjang dinamakan tojang. Orang Cina kuno menyebut bau doenjang sebagai khas Korea.

Doenjang dikatakan bagi orang Korea memiliki 5 nilai. Pertama adalah dansim, artinya doenjang akan memiliki rasa dan aroma yang sama bahkan bila dicampurkan dengan rasa lain. Yang kedua adalah hangsim, artinya doenjang tidak akan pernah menjadi busuk. Bila disimpan dengan benar dan semakin lama, akan membentuk rasa yang semakin kuat. Ketiga adalah bulsim, doenjang bisa menghilangkan bau amis daging dan ikan. Keempat adalah seonsim, doenjang dapat membuat masakan pedas menjadi semakin gurih. Kelima adalah hwasim, doenjang mampu menjadi pelengkap jenis masakan apa saja.
Sumber: wikipedia

Lihat Juga:
Minuman
Japanese food

Minggu, 05 September 2010

Steak 21

RESTO STEIK : Di Steak 21 para pecinta steak bisa menikmati aneka steak nan lezat. Mulai dari steik ayam, sapi, hingga daging. Proses marinated yang sempurna menghasilkan rasa yang istimewa

SUDAH memutuskan ingin berbuka apa hari ini? Bila bosan menyantap hidangan sehari-hari,bagaimana bila mencoba berbuka dengan steik.Ada berbagai pilihan yang bisa didapat,mulai ayam hingga ikan.

Ketika berbuka, orang Indonesia biasanya menginginkan nasi sebagai hidangan utama.Namun,Anda bisa sesekali bertukar selera dengan menyantap steik sebagai menu berbuka. Hitung-hitung untuk menghilangkan kejenuhan saja dan memperkaya selera di bulan puasa ini. Sebagai rekomendasi, ada Steak 21 yang berlokasi di Pejaten Village,Jakarta Selatan. Walau steik sudah menjadi menu populer di sini, restoran yang khusus menyediakan menu ini masih tergolong sedikit.Kebanyakan tidak mengkhususkan diri menjual hidangan ini semata. Nah, salah satu resto yang benar-benar khusus menyediakan menu steik antara lain Steak 21.

Menurut Supervisor Steak 21 Dwi Apriliya, pemilik restoran ini memang sengaja mengangkat menu steik karena mengetahui banyak restoran steik di Jakarta tidak berkembang. “Karena itu, beliau ingin menjadikan restoran ini sebagai restoran steik yang berkembang dan banyak diminati.Ini sekaligus menjadi tantangannya,” beber Dwi. Sampai saat ini, Steak 21 sedikitnya mempunyai 10 cabang.Apa kelebihan steik ala restoran ini? Menurut Dwi, karena proses pengolahan daging-dagingnya yang sempurna, sehingga menghasilkan daging yang lembut dan dengan bumbu yang meresap hingga ke dalam. Rahasianya terletak pada proses marinated.

Tidak tanggung-tanggung, bumbu-bumbu yang digunakan untuk melumuri daging-daging ini, didiamkan selama delapan jam. Atau semalam sebelum dibakar. Di samping itu,hasil daging pun juga lebih juicy. Kebanyakan pengunjung meminta steik diolah medium, sehingga hasilnya lebih juicy. Beberapa menu jagoan Steak 21 adalah tenderloin steak, daging yang disajikan lembut dan tanpa lemak. Beda lagi dengan sirloin original, dagingnya lebih berlemak dan terasa lebih mantap sekaligus creamy karena adanya butter dot yang diletakkan di atas daging. Steik pun menjadi lebih renyah dan lezat tentunya. Yang suka ikan boleh mencoba grill gindara.Tekstur daging ikan ini amat lembut dan tidak berminyak.

Baik ikan gindara maupun sirloin, dihidangkan dengan saus jamur yang dilumuri di atasnya. Chicken crispy juga layak dicoba. Ini adalah daging ayam bagian dada tanpa tulang, dan dibalut dengan tepung renyah dan gurih. Bumbu-bumbunya sendiri dilumuri di dada tersebut dan didiamkan hingga dua jam. Penampilan daging ayam ini pun sangat menggoda. Dengan ayam yang sudah dibalut tepung dan digoreng hingga garing,pastilah terasa akan sangat renyah ketika digigit. Mau menyantap steik dengan nasi,Anda bisa memesan Gonzales with rice.

Daging sirloin yang sudah dipotong-potong kemudian ditumis asam manis dan disajikan di atas hot plate yang di bawahnya ada hot stone atau bebatuan koral. Fungsi dari batu koral ini adalah untuk menahan panas lebih lama. Seporsi steik tersebut dijamin sudah membuat kenyang.Apalagi, ada tambahan sayur dan kentang goreng. Nah, bagi yang ingin bersantap hemat, Steak 21 memiliki paket combo yang tersedia dalam 10 pilihan, di antaranya satu porsi sirloin steak dengan chicken steak, kentang goreng, dan banana split hanya dikenakan harga Rp85.000.

Satu lagi yang membedakan Steak 21 dengan restoran lain. Restoran ini menyediakan saus BBQ dalam kemasan botol. Jadi, tidak perlu repot meminta tambah saus home made ini jika Anda inginkan. (sri noviarni- Seputar Indonesia)
Sumber : OpenRice.com

Lihat Juga:
chinese food
cake
pizza

Kamis, 02 September 2010

Kimci JJigae

Kimchi jjigae adalah makanan Korea berupa sup pedas yang direbus di dalam panci bersama kimchi dan air cabai dari kimchi. Sup ini berisi sayuran (sawi putih, daun bawang), tahu, dan makanan laut atau daging babi.

Kimchi jjigae merupakan masakan yang sering dibuat orang Korea di rumah sebagai lauk teman makan nasi. Bahan-bahan untuk sup mudah didapat, dan membuatnya tidak sulit. Kimchi yang sudah masam menghasilkan sup dengan aroma yang kuat dan biasanya menjadi lebih enak. Penjual kimchi umumnya membedakan antara kimchi baru dan kimchi masam yang sudah lebih lama terfermentasi.

Sup ini dihidangkan di tengah-tengah meja bersama pancinya dengan pelengkap sejumlah banchan. Panci biasanya berukuran cukup besar untuk memuat sup yang cukup untuk dimakan bersama oleh dua orang atau lebih. Di rumah makan, sup ini juga disajikan dalam panci keramik berukuran kecil (dook bae ki, 뚝배기) untuk porsi satu orang.
Sumber: Wikipedia

Lihat Juga:
chinese food
cake
pizza

Manner Menyantap Masakan Korea

Orang Korea biasanya makan dengan duduk di bantal (tanpa kursi) pada meja yang rendah dengan posisi kaki menyilang (menyila).

Makanan dimakan dengan sumpit dari stainless steel (jeotgarak) dan sendok panjang (sutgarak); set sumpit dan sendok ini dinamakan sujeo (gabungan sutgarak dan jeotgarak), namun sujeo dapat juga diartikan sebagai sendok saja. Tidak seperti bangsa pengguna sumpit lain, orang Korea sudah menggunakan sendok sejak abad ke-5 Masehi.

Tidak seperti orang Tionghoa atau Jepang, mangkuk nasi dan sup tidak boleh beranjak dari meja dan mereka memakannya dengan sendok. Banchan (lauk pauk) dimakan dengan sumpit. Pengaturan yang umum biasanya seperti berikut:

Nasi untuk perorangan disediakan dalam mangkuk kecil yang lebih tinggi dari diameternya. Sup hangat disediakan dalam mangkuk yang lebih besar dan lebar (di sebelah kanan nasi), seringkali jjigae atau makanan jenis berkuah lain dimakan bersama dari panci besar di tengah-tengah meja. Set sendok panjang stainless steel untuk nasi dan sup, dan sumpit untuk banchan (di sebelah kanan sup).

Hidangan lauk banchan yang bervariasi disediakan dalam mangkuk-mangkuk kecil. Tergantung pada setiap rumah tangga, minuman bisa saja disediakan atau tidak disediakan. Air es biasanya disediakan saat makan bersama keluarga. Dalam lingkungan umum atau restoran, disediakan air atau minuman tradisional (“teh” biji-bijian seperti teh barley, sementara teh biasa kurang disukai saat makan karena rasanya tidak cocok dengan nasi atau banchan yang pedas). Minuman lain yang umum saat makan adalah soju. Setelah makan, minuman penyegar yang disediakan contohnya soojunggwa atau shikhye. Minuman yang disajikan berbeda-beda berdasarkan musim dalam setahun.
Sumber: Wikipedia

Lihat Juga:
Restaurant
Cafe

Rabu, 01 September 2010

Perbedaan Masakan Korea menurut musim

Masakan Korea adalah makanan tradisional yang didasarkan pada teknik dan cara memasak orang Korea. Mulai dari kuliner istana yang pelik sampai makanan khusus dari daerah-daerah serta perpaduan dengan masakan modern, bahan-bahan yang digunakan serta cara penyiapannya sangat berbeda. Banyak sekali makanan Korea yang sudah mendunia. Makanan yang dijelaskan di sini sangat berbeda dengan makanan yang disajikan dalam kuliner istana (surasang), yang sampai saat ini juga dinikmati sebagian besar masyarakat Korea.

Masakan Korea berbahan dasar sebagian besar pada beras, mi, tahu, sayuran dan daging. Makanan tradisional Korea terkenal akan sejumlah besar makanan sampingan (lauk) yang disebut banchan yang dimakan bersama dengan nasi putih dan sup (kaldu). Setiap makanan dilengkapi dengan banchan yang cukup banyak.

Kimchi adalah makanan fermentasi yang berasal dari sayuran, utamanya sawi, lobak dan ketimun. Setidaknya ada satu jenis kimchi yang disajikan bersama banchan pada sepanjang tahunnya. Kimchi juga adalah bahan dasar utama dalam berbagai resep masakan Korea.

Makanan Korea biasanya dibumbui dengan minyak wijen, doenjang, kecap, garam, bawang putih, jahe dan saus cabai (gochujang). Masyarakat Korea adalah pengkonsumsi bawang putih terbesar di dunia di atas warga Cina, Thailand, Jepang, serta negara-negara Laut Tengah seperti Spanyol, Italia dan Yunani.

Makanan Korea berbeda secara musiman. Selama musim dingin, biasanya makanan tradisional yang dikonsumsi adalah kimchi dan berbagai sayuran yang diasinkan di dalam gentong besar yang disimpan di bawah tanah di luar rumah. Persiapan pembuatan masakan Korea biasanya sangat membutuhkan kerja sama.

Makanan tradisional dari istana, yang dahulu hanya dinikmati oleh keluarga kerajaan Dinasti Joseon, memerlukan waktu berjam-jam untuk pembuatannya. Makanan istana harus memiliki harmonisasi yang memperlihatkan kontras dari karakter panas dan dingin, pedas dan tawar, keras dan lembut, padat dan cair, serta keseimbangan warna.

Makanan istana seperti ini beberapa di antaranya dapat mencapai harga ₩240.000 (sekitar AS$265) per orang termasuk minuman juga layanan oleh pelayan eksklusif. Restoran yang menyediakan makanan istana terdapat banyak di kota Seoul. Sejak meledaknya popularitas drama epik Daejanggeum, semakin banyak pula masyarakat yang menyukai makanan istana.
Sumber: WIkipedia

Lihat Juga:
Restaurant
Restoran
Cafe